Tuesday 9 January 2018

Kisah Nabi Adam A.S

Kisah Nabi Adam A.S


Setelah Allah SWT. menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya, laut-lautannya dan tumbuh - tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yang diciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah SWT. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi, memeliharanya, menikmati tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya.

Kekhawatiran Para Malaikat.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah SWT. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain, mereka khawatir kalau-kalau kehendak Allah SWT. menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disadari. Berkata mereka kepada Allah SWT. "Wahai Tuhan kami ! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, akan bertengkar satu dengan lainnya, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu."
Allah berfirman, untukbmenghilangkan kekhawatiran para malaikat itu
"Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan ruh kepada nya, bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah, karena Allah SWT. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya."

Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah SWT. dari segumpal Tanah. Setelah disempurnakan bentuknya, ditiupkanlah ruh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia menjadi manusia yang sempurna

Iblis Membangkang.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah SWT. seperti para malaikat yang lain, yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam di dalamnya. Iblis merasa dirinya lebih mulia, lebih utama dan lebih agung dari Adam, karena ia diciptakan dari Api, sedangkan Adam dari tanah. Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang lain, walaupun diperintah oleh Allah SWT.
Tuhan bertanya kepada Iblis "Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku? "
Iblis menjawab "Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia. Engkau ciptakan aku dari Api dan Engkau menciptakannya dari Tanah."
Karena kesombongan, kecongkakan dan pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan, maka Allah SWT. menghukum Iblis dengan mengusirnya dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga hari kiamat. Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni neraka.

Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan dan ia hanya mohon agar diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga hari kebangkitan kembali di hari kiamat. Allah SWT. meluluskan permohonannya dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan, tidak berterima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, bahkan sebaliknya ia mengancam akan menyesatkan Adam, sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan dikeluarkannya dari barisan malaikat, dan akan mendatangi anak-anak keturunannya dari segala sudut untuk membujuk mereka untuk meninggalkan jalan yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat, mengajak mereka melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang, menggoda mereka supaya melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah SWT. berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu "Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahannam dan bahan bakar Neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap, yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah."


Pengetahuan Adam Tentang Nama-Nama Benda.
Allah SWT. hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai penguasa bumi, maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada di alam semesta, kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para malaikat dan "Cobalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu, jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam."
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka. Mereka mengakui ketidak sanggupan mereka dengan berkata "Maha Agung Engkau ! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana."

Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT. untuk memberitahukan nama-nama itu kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam, berfirmanlah Allah  SWT. kepada mereka "Bukankah Aku telah katakan padamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan."

Adam Menghuni Syurga.
Adam diberi tempat oleh Allah SWT. di syurga dan baginya diciptakanlah Hawa untuk mendampinginya dan menjadi teman hidupnya,menghilangkan rasa kesepiannya dan melengkapi keperluan fitrahnya untuk mengembangkan keturunan. Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam yang disebelah kiri diwaktu ia masih tidur sehingga ketika ia terjaga, ia melihat Hawa sudah berada di sampingnya. Ia ditanya oleh malaikat "Wahai Adam ! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?"
Berkatalah Adam "Seorang perempuan." Sesuai dengan fitrah yang telah diilhamkan oleh Allah kepadanya." Siapa namanya?" tanya malaikat lagi. "Hawa", jawab Adam. "Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini ?", tanya malaikat lagi.
Adam menjawab "Untuk mendampingiku, memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah SWT."

Allah SWT. berpesan kepada Adam "Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga, rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya, makanlah buah-buahan yang lezat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu. Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar dan dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya. Akan tetapi, Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang dzalim. Ketahuilah bahwa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu, ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmati ini."

Iblis Mulai Beraksi.
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan ketika diusir oleh Allah SWT. dari Syurga akibat pembangkangannya dan terdorong pula oleh rasa iri hati dan dengki terhadap Adam yang menjadi sebab sampai ia terkutuk dan terlaknat selama-lamanya tersingkir dari singgasana kebesarannya. Iblis mulai menunjukkan rancangan penyesatannya kepada Adam dan Hawa yang sedang hidup berdua di syurga yang tenteram, damai dan bahagia.
Iblis menyatakan kepada mereka bahwa ia adalah kawan mereka dan ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan mengekalkan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh Iblis untuk mendapatkan kepercayaan Adam dan Hawa, bahwa ia betul-betul jujur dalam nasihat dan petunjuknya kepada mereka. Iblis membisikkan kepada mereka bahwa larangan Tuhan kepada mereka untuk memakan buah-buahan yang ditunjukkan itu adalah karena dengan memakan buah itu mereka akan menjelma menjadi malaikat dan akan hidup kekal. Diulang-ulangilah bujukannya dengan menunjukkan akan harumnya bau pohon yang dilarang indah bentuk buahnya dan lezat rasanya. Sehingga pada akhirnya termakanlah bujukan yang halus itu oleh Adam dan Hawa dan dilanggarlah larangan Tuhan.
Allah SWT. mencela perbuatan mereka itu dan berfirman "Tidakkah Aku mencegah kamu mendekati pohon itu dan memakan buahnya, dan tidakkah Aku telah ingatkan kamu bahwa syaitan itu adalah musuhmu yang nyata."
Adam dan Hawa mendengar firman Allah SWT.  Kemudian sadarlah ia bahwa mereka telah melanggar perintah Allah SWT. dan bahwa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan dosa besar. Seraya menyesal berkatalah mereka "Wahai Tuhan kami ! Kami telah menganiaya diri kami sendiri dan telah melanggar perintah-Mu karena terkena bujukan Iblis. Ampunilah dosa kami, karena niscaya kami akan tergolong orang-orang yang rugi bila Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami."


Adam dan Hawa Diturunkan Ke Bumi.
Allah SWT. telah menerima taubat Adam dan Hawa serta mengampuni perbuatan pelanggaran yang mereka telah lakukan. Pengampunan tersebut membuat dada mereka lega dan menghilangkan rasa sedih akibat kelalaian peringatan Tuhan tentang Iblis sehingga terjerumus menjadi mangsa bujukan dan rayuannya yang manis namun beracun itu.
Adam dan Hawa merasa tenteram kembali setelah menerima pengampunan Allah dan selanjutnya akan menjaga jangan sampai tertipu lagi oleh Iblis dan akan berusaha agar pelanggaran yang telah dilakukan dan menimbulkan murka dan teguran Tuhan itu menjadi pengajaran bagi mereka berdua untuk lebih berhati-hati menghadapi tipu daya dan bujukan Iblis yang terlaknat itu. Harapan untuk tinggal terus di syurga yang telah pudar karena perbuatan pelanggaran perintah Allah SWT. hidup kembali dalam hati dan fikiran Adam dan Hawa yang merasa kenikmatan dan kebahagiaan hidup mereka di syurga tidak akan terganggu oleh sesuatu dan bahwa ridha Allah SWT. serta rahmatnya akan tetap melimpah di atas mereka untuk selama-lamanya. Akan tetapi Allah telah menentukan takdirnya apa yang tidak terlintas dalam hati dan tidak terfikirkan oleh mereka. Allah SWT. yang telah menentukan dalam takdirnya bahwa bumi yang penuh dengan kekayaan untuk dikelolanya, akan dikuasai kepada manusia keturunan Adam. Memerintahkan Adam dan Hawa turun ke bumi sebagai benih pertama dari hamba-hambanya yang bernama manusia itu. Berfirmanlah Allah SWT. kepada mereka "Turunlah kamu ke bumi sebagian dari pada kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain kamu dapat tinggal tetap dan hidup disana sampai waktu yang telah ditentukan."
Turunlah Adam dan Hawa ke bumi menghadapi cara hidup baru yang jauh berlainan dengan hidup di syurga yang pernah dialami dan yang tidak akan berulang kembali. Mereka harus menempuh hidup di dunia yang fana ini dengan suka dan dukanya dan akan menurunkan umat manusia yang beraneka ragam sifat dan tabiatnya berbeda-beda warna kulit dan kecerdasan otaknya. Umat manusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah SWT. mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di antara sesama manusia jalan yang menuju kepada ridha-Nya dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat.


Hikmah Yang Terdapat Dari Kisah  Nabi Adam A.S. :

Hikmah yang terkandung dalam perintah-perintah dan larangan-larangan Allah dan dalam apa yang diciptakan-Nya belum dapat dicapai oleh otak manusia bahkan oleh makhluk-Nya yang terdekat, sebagaimana telah dialami oleh para malaikat tatkala diberitahu bahwa Allah SWT. akan menciptakan manusia - keturunan Adam untuk menjadi khalifah-Nya di bumi sehingga mereka seakan-akan berkeberatan dan bertanya-tanya mengapa dan untuk apa Allah SWT. menciptakan jenis makhluk lain dari pada mereka yang sudah patuh rajin beribadah, bertasbih, bertahmid dan mengagungkan nama-Nya.

Bahwasanya manusia walaupun ia telah dikaruniakan kecerdasan berfikir dan kekuatan fisik dan mental, ia tetap mempunyai beberapa kelemahan pada dirinya seperti sifat lalai, lupa dan khilaf. Yang mana telah terjadi pada diri Nabi Adam, walaupun ia telah menjadi manusia yang sempurna dan dikaruniakan kedudukan yang istimewa di syurga ia tetap tidak terhindar dari sifat-sifat manusia yang lemah itu. Ia telah lupa dan melalaikan peringatan Allah SWT. kepadanya tentang pohon terlarang dan tentang Iblis yang menjadi musuhnya dan musuh seluruh keturunannya, sehingga terperangkap ke dalam tipu daya dan terjadilah pelanggaran pertama yang dilakukan oleh manusia terhadap larangan Allah SWT.

Seseorang yang telah terlanjur melakukan maksiat dan berbuat dosa tidaklah ia sepatutnya berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT.  asalkan ia sadar akan kesalahannya dan bertaubat tidak akan melakukannya kembali. Rahmat Allah SWT. dan maghfirah-Nya dapat mencakup segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya kecuali syirik bagaimana pun besar dosa itu asalkan diikuti dengan kesadaran bertaubat dan pengakuan kesalahan.


Sifat sombong dan congkak selalu membawa kerugian dan kebinasaan. Lihatlah Iblis yang  diusir oleh Allah SWT. dari syurga dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat kepada dirinya hingga hari Kiamat karena kesombongannya dan kebanggaannya dengan asal-usulnya sehingga ia memandang rendah Nabi Adam A.S. dan menolak untuk sujud menghormatinya walaupun diperintahkan oleh Allah SWT.

Anda juga bisa membacanya :


Kisah Nabi Adam dalam Al-Quran.
Surah Al-Baqarah ayat 30-38 dan surah Al-A'raaf ayat 11-25

No comments:

Post a Comment

KU IKHLASKAN KAU UNTUKNYA

"Ku Ikhlaskan Kau Untuknya" Malam ini hujan lebat dan langit pun kulihat gelap tak memancancarkan Sinar sang Rembulan dan bin...